Sabar, ya, sayang!

Sudah bertahun kita arungi samudra hidup ini. Ah, kau, selalu saja penuh pesona. Diam tak banyak komentar. Terkadang penuh senyuman. Aku tak pernah melihatmu murung atau gundah gulana.
Kala kau lihat, rincian gajiku, ah, kau tersenyum. Padahal potongan ini itu nampak jelas. Kau
simpan. Kau masukkan uang itu ke lemari. Kau bilang, "Eneng, akan tabungkan sebagian, Kang!"
Aku diam. Kau bilang lagi, "Sabar, Kang. Rizki itu akan selalu ada. Sudah diatur oleh Allah. Yang penting, semua yang kita makan halal dan barokah."
Aku diam. Hatiku menjerit. Wahai, Allah, luaskan di Surga nanti tempat untuk istriku!